Dies Natalis ke-24 : Menapak Jejak Awal Universitas Widyatama

Feeds Intagram 2025 19

sEntra, 10 Agustus 2025 –Tahun 2025 menjadi momen yang istimewa bagi seluruh sivitas akademika Universitas Widyatama. Pada 2 Agustus lalu, kampus yang dikenal dengan julukan UTama ini merayakan ulang tahunnya yang ke-24 sebagai universitas. Namun di balik angka tersebut, tersimpan jejak sejarah yang jauh lebih panjang. Sebuah perjalanan intelektual dan organisatoris yang telah dimulai lebih dari lima dekade lalu—berakar dari semangat membangun bangsa lewat pendidikan akuntansi, hingga menjadi universitas multidisipliner dengan jaringan global.

Foto Main Hall Universitas Widyatama (Sumber : Instagram @widyatama.id https://www.instagram.com/p/DM6h55KBHeC/?img_index=2&igsh=MWJlODN3Z3Q5bGdncA==)
Foto Main Hall Universitas Widyatama (Sumber : Instagram @widyatama.id https://www.instagram.com/p/DM6h55KBHeC/?img_index=2&igsh=MWJlODN3Z3Q5bGdncA==)

Jejak Pertama: Sebuah Gagasan untuk Membangun Bangsa

 

Semua bermula dari sebuah visi sederhana namun mendalam: menyediakan pendidikan tinggi yang relevan dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia, khususnya di bidang akuntansi. Visi ini diwujudkan oleh sosok pendidik visioner, Prof. Dr. Hj. Koesbandijah Abdoel Kadir, yang pada 3 Januari 1973 mendirikan Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Akuntansi Bandung (YPPAB).

Lahir dari semangat zaman pasca-Orde Lama yang sarat semangat pembangunan, YPPAB kemudian mendirikan Institut Akuntansi Bandung (IAB)—sebuah institusi yang kala itu menjadi salah satu pionir pendidikan tinggi akuntansi di Bandung.

Namun perkembangan zaman tak bisa dihindari. Memasuki era 70-an, kebutuhan akan profesional manajerial di sektor swasta dan publik semakin mendesak. Inilah yang mendorong pendirian Institut Manajemen Bandung (IMB) pada tahun 1976.

 

Penggabungan: Merintis Kelembagaan yang Lebih Kuat

 

Melihat sinergi antara dua institusi tersebut, pada akhir dekade 70-an dilakukan langkah integratif: penggabungan IAB dan IMB menjadi Sekolah Tinggi Akuntansi dan Manajemen Bandung (STAMPB). Tak lama berselang, tepatnya 3 September 1979, nama institusi ini disempurnakan menjadi STIEB (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung).

 

Langkah ini bukan sekadar formalitas administratif, tetapi bentuk konsolidasi visi dan struktur untuk membentuk lembaga pendidikan tinggi yang lebih mapan, profesional, dan relevan dengan kebutuhan industri serta pemerintah.

 

Transformasi Menjadi Yayasan Widyatama

Gambar garis waktu Universitas Widyatama (Sumber : Instagram: @widyatama.id https://www.instagram.com/p/DM6h55KBHeC/?img_index=2&igsh=MWJlODN3Z3Q5bGdncA==)
Gambar garis waktu Universitas Widyatama (Sumber : Instagram: @widyatama.id https://www.instagram.com/p/DM6h55KBHeC/?img_index=2&igsh=MWJlODN3Z3Q5bGdncA==)

Transformasi besar kembali terjadi pada 3 Januari 1993, saat YPPAB resmi berganti nama menjadi Yayasan Widyatama. Nama “Widyatama” sendiri berasal dari kata “widya” (ilmu pengetahuan) dan “utama” (terbaik), mencerminkan cita-cita luhur yayasan ini: menjadi lembaga pendidikan unggulan dalam ilmu pengetahuan.

 

Periode ini juga ditandai oleh semangat diversifikasi pendidikan. Tiga institusi baru pun dilahirkan dalam kurun waktu 6 tahun:

 

  • Sekolah Tinggi Teknologi Widyatama (STTW) pada 1995
  • Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Bandung (STIBB) pada 1996
  • Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual (STDKV) pada 1999

 

Ketiganya menunjukkan orientasi Widyatama ke arah kampus multidisipliner yang tidak hanya fokus pada ilmu sosial, tetapi juga teknologi, komunikasi, dan budaya.

 

Kemudian Program Magister Widyatama yang didirikan pada tahun 2000, serta Program Pendidikan Profesi Akuntansi pada tahun 2004, turut melengkapi pengembangan institusi dalam jenjang pendidikan lanjutan di Universitas Widyatama

 

2 Agustus 2001: Lahirnya Universitas Widyatama

 

Setelah hampir tiga dekade bertransformasi, akhirnya pada 2 Agustus 2001, keempat sekolah tinggi yang berada di bawah Yayasan Widyatama resmi digabung menjadi satu institusi pendidikan tinggi: Universitas Widyatama.

 

Tanggal tersebut menjadi penanda historis yang terus diperingati sebagai Dies Natalis Universitas Widyatama—sebuah pengakuan legal sekaligus simbol evolusi jangka panjang dari sebuah gagasan pendidikan lokal menuju lembaga perguruan tinggi berskala nasional.

 

24 Tahun, Tak Sekadar Angka

 

Kini, setelah 24 tahun resmi berstatus universitas, Universitas Widyatama telah menjadi rumah bagi lebih dari 10.000 mahasiswa aktif dan puluhan ribu alumni yang tersebar di berbagai sektor: akademisi, pengusaha, birokrat, seniman, hingga teknokrat.

 

Dies Natalis bukan hanya momentum nostalgia, tapi juga refleksi dan proyeksi: bagaimana kampus ini akan terus tumbuh dan relevan dalam menghadapi tantangan zaman yang makin kompleks.

 

Penutup: Generasi Widyatama, Saatnya Melanjutkan Estafet Sejarah

 

Sejarah panjang Widyatama mengajarkan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari niat sederhana dan langkah konkret. Dari sebuah lembaga akuntansi di tahun 70-an, kini UTama berdiri sebagai universitas multidisipliner dengan pengakuan global.

 

Namun tanggung jawab tidak berhenti pada sejarah. Ia justru dimulai dari generasi sekarang. Mahasiswa hari ini adalah pelanjut estafet. Karena pada akhirnya, kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi ruang untuk membentuk peradaban.

 

Selamat ulang tahun yang ke-24, Universitas Widyatama. Teruslah menjadi taman ilmu, ladang inovasi, dan pelita peradaban.

 

Referensi:

 

  1. Instagram Universitas Widyatama @widyatama.id
  2. Universitas Widyatama – Sejarah Universitas. https://www.widyatama.ac.id/universitas-2/sejarah/
  3. Universitas Widyatama – Sekilas UTama. https://www.widyatama.ac.id/sekilas-universitas-widyatama/
  4. Universitas Widyatama  – Tentang Yayasan  https://www.widyatama.ac.id/tentang-kami/yayasan/sejarah/

 

Pos terkait