Kondisi Parkiran Motor di Universitas Widyatama Minim Perbaikan, Mahasiswa dan Dosen Mengeluh

sEntra – Parkiran motor di Universitas Widyatama kembali menjadi sorotan. Sejumlah mahasiswa dan dosen mengeluhkan kondisi fasilitas parkir yang tidak kunjung diperbaiki, meskipun telah mengalami berbagai kerusakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pihak, keluhan utama meliputi jalan berlubang, area parkir yang sempit, serta kurangnya perlindungan dari hujan dan keamanan yang masih perlu ditingkatkan.
Keluhan Mahasiswa terhadap Parkiran Kampus
Mahasiswa dari berbagai angkatan mengungkapkan kendala yang mereka alami saat menggunakan parkiran motor di kampus. Naufal, Mahasiswa Sistem Informasi angkatan 2020, menyebutkan bahwa salah satu masalah utama adalah jalan parkiran yang berlubang dan tidak rata. Hal serupa diungkapkan oleh Aliphia dan Ilham, Mahasiswa Bahasa Inggris angkatan 2022, yang menyoroti kondisi jalan parkiran yang semakin rusak dan perlunya garis parkir yang lebih jelas untuk menghindari parkir sembarangan.
Selain itu, Rachmat, Mahasiswa Bahasa Inggris angkatan 2023, menambahkan bahwa penerangan di parkiran sangat minim, terutama di malam hari, yang mengakibatkan area tersebut terasa gelap dan kurang aman. Rihan, Mahasiswa Bahasa Inggris angkatan 2023 lainnya, juga menegaskan bahwa mencari tempat parkir menjadi tantangan tersendiri saat jam-jam sibuk, ditambah dengan kondisi jalan yang tidak nyaman akibat banyaknya lubang.
Nailah, Mahasiswa Bahasa Inggris angkatan 2023, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama yang ia alami saat menggunakan parkiran motor di kampus adalah jalan yang susah dilewati karena banyak yang berlubang. “Bagian depan dekat keluar masuk motor itu banyak jalan yang berlubang, jadi susah dilewati,” ujarnya. Menurutnya, perbaikan parkiran ini penting dilakukan secepatnya demi kenyamanan dan keselamatan mahasiswa yang memanfaatkan fasilitas tersebut.
Senada dengan Nailah, Chalifa, Mahasiswa Bahasa Inggris angkatan 2023, juga merasakan kendala yang sama. Ia menyebutkan bahwa jalanan yang sempit dan berlubang menjadi masalah utama.
“Untuk jalan berlubang, sudah ada sejak saya semester satu, tapi semenjak masuknya mahasiswa baru, baru terasa bahwa parkiran semakin sempit,” jelasnya.
Chalifa menyoroti area masuk parkiran yang seringkali tertutup oleh motor lain, khususnya di dekat besi yang menutup selokan. Hal ini membuat akses keluar-masuk menjadi lebih sulit, terutama saat hujan, karena jalanan menjadi licin dan berisiko menyebabkan kecelakaan. Ia pun berharap motor yang parkir di area tersebut bisa dialihkan ke tempat lain agar akses lebih lancar.
Keluhan Dosen terhadap Parkiran Kampus
Tidak hanya mahasiswa, dosen pun turut merasakan dampak dari kondisi parkiran yang kurang memadai. Bu Susi, dosen Program Studi Bahasa Inggris, mengungkapkan bahwa area parkir khusus dosen dan karyawan sering kali penuh. Selain itu, ia menyoroti masalah puing-puing bangunan yang jatuh dari Gedung B dan merusak kanopi parkiran, yang menyebabkan area parkir semakin sempit.
“Selain itu, akses untuk pejalan kaki juga kurang ramah. Terdapat tali dan plang pembatas yang menghambat pergerakan, terutama bagi mereka yang berbadan besar atau ibu hamil,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa keterbatasan lahan parkir dan aksesibilitas yang kurang baik mempengaruhi mobilitas dosen dalam menjalankan aktivitas akademik mereka.
Tanggapan Pihak Biro Fasilitas
Menanggapi keluhan ini, Pak Sarjono dari Biro Fasilitas Universitas Widyatama menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemeliharaan parkiran secara berkala. “Setiap ada lubang di parkiran motor, kami segera menutupnya. Namun, perbaikan secara menyeluruh dilakukan secara bertahap karena faktor cuaca yang tidak menentu,” ujarnya. Ia juga mengakui bahwa keterbatasan lahan parkir menjadi tantangan utama, terutama dengan adanya pembangunan di sekitar area kampus yang mengurangi kapasitas parkiran.
Selain itu, Pak Sarjono menjelaskan bahwa inspeksi terhadap kondisi parkiran dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk yayasan dan rektorat, sementara Biro Fasilitas bertanggung jawab dalam pelaksanaan perbaikannya.
“Untuk pengawasan, baik yayasan maupun rektorat ikut serta dalam inspeksi, sementara kami di Biro Fasilitas yang menangani pelaksanaan perbaikannya,” jelasnya. Ia juga menyoroti bahwa salah satu titik parkiran yang paling membutuhkan perhatian saat ini adalah jalan di belakang Gedung Sasana Kerohanian (GSK), yang mengalami kerusakan akibat berlubang.
Pak Sarjono menambahkan bahwa perbaikan besar terakhir yang dilakukan adalah di area main gate Universitas Widyatama. Meski begitu, ia menegaskan bahwa pemeliharaan terus dilakukan secara berkelanjutan agar kondisi parkiran tetap layak digunakan.
“Kami berharap dalam waktu dekat, perbaikan dapat diselesaikan secara menyeluruh, terutama pada titik-titik yang masih bermasalah,” pungkasnya.
Mengapa Perbaikan Parkiran Sangat Diperlukan?

Kondisi parkiran yang tidak memadai dapat berdampak langsung pada aktivitas mahasiswa dan dosen. Jalan berlubang dan permukaan yang tidak rata meningkatkan risiko kecelakaan kecil, terutama saat hujan di mana air bisa menggenangi lubang yang tidak terlihat. Selain itu, minimnya penerangan di malam hari juga menimbulkan potensi risiko keamanan.
Menurut Mahasiswa yang diwawancarai, fasilitas parkiran seharusnya menjadi perhatian utama karena digunakan setiap hari oleh ratusan Mahasiswa dan Dosen. Perbaikan yang cepat dan tepat akan memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh pengguna kampus.
Harapan Mahasiswa dan Dosen terhadap fasilitas Parkiran
Mahasiswa dan Dosen berharap pihak kampus segera bertindak dalam memperbaiki fasilitas parkiran. Beberapa saran yang diajukan antara lain:
- Perbaikan jalan berlubang dan peningkatan kualitas aspal untuk menghindari risiko kecelakaan (Rachmat, Chalifa, Rihan Mahasiswa prodi Bahasa Inggris).
- Penambahan garis-garis parkir yang jelas agar kendaraan tidak diparkir sembarangan dan lalu lintas di area parkir lebih tertata. (Aliphia, Mahasiswa prodi Bahasa Inggris)
- Pemasangan atap atau kanopi di beberapa area untuk melindungi kendaraan dari hujan. (Ilham, mahasiswa prodi Bahasa Inggris dan Bu Susi, Dosen prodi Bahasa Inggris)
- Peningkatan penerangan di malam hari agar parkiran lebih aman dan nyaman bagi mahasiswa yang pulang larut (Rachmat, Mahasiswa prodi Bahasa Inggris).
Dengan adanya perhatian serius dari pihak kampus, diharapkan perbaikan fasilitas parkiran dapat segera direalisasikan demi kenyamanan seluruh mahasiswa dan staff Universitas Widyatama.