Melihat Widyatama Accounting Competition 2025: Inovasi Akuntansi untuk Masa Depan Berkelanjutan
sEntra– 28 April 2025. Universitas Widyatama kembali menggelar Widyatama Accounting Competition (WAC), sebuah ajang kompetisi akuntansi tingkat nasional yang mempertemukan para mahasiswa akuntansi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mengusung tema “Innovating Accounting Practices For A Sustainable Future”, WAC 2025 tidak hanya menjadi ajang adu kemampuan, skill, dan public speaking tetapi juga wadah untuk memperkuat jejaring dan memperluas wawasan peserta terkait akuntansi berkelanjutan.

Misi dan Tema lomba WAC 2025: Menyelaraskan Akuntansi dengan Prinsip Keberlanjutan
Dalam wawancara bersama Ketua dan Wakil Ketua Pelaksana WAC, Fathan Tradaharsya dan Dafa Gibriani, mereka menjelaskan bahwa pemilihan tema ini bertujuan untuk “meluruskan jalan akuntansi agar kembali selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan di masa depan.” Acara ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa akuntansi untuk menghadapi kompetisi tingkat nasional dan dunia kerja, terutama dari segi relasi dan jejaring.
Rangkaian Kompetisi yang Menantang: Dari Preliminary Hingga Debat Champions
WAC 2025 terdiri dari beberapa babak kompetisi, di antaranya Preliminary, Thunder Clash, Amplop, Power Play, Supreme Strike, dan ditutup dengan Echoes of Champions, yaitu babak debat dengan tiga mosi yang dapat dipilih oleh peserta. Tahun ini, sebanyak 31 tim dari berbagai universitas di Indonesia berpartisipasi, termasuk dari luar Bandung.
Daftar Peserta WAC 2025
di tahun ini terdapat 31 tim peserta yang berpartisipasi dalam kompetisi Akutansi ini. Tim-tim tersebut adalah: UNPAD, Ayam Jago, Viva La Vida, SFM Salemba, DepreciYAYtion, STIEPAS 1, R2V, Trio Balance, Cuma Mauw, Anomaly, Tim Andarta, Digitech A, Pajajaran’s Team, Tim ERD, Tim 1 (Politeknik LP3I), UPI EDUN, TIM 1 TBBS, TIM 2 TBBS, STIEPAS 2, Digitech B, Beyond The Horizon, Goodwill, Equilibrium, Friends Fries, UNNUR 1, Cashflow, Tri Finance, AKSI JUARA, UNNUR 2, Starsi (Tim 2 Politeknik LP3I), dan HorizonU Synergy.
Tantangan dan Upaya Menjangkau Peserta Luar Daerah
Panitia mengakui bahwa tantangan utama dalam penyelenggaraan acara ini adalah menjangkau peserta dari luar daerah. “Kita sempat khawatir soal peserta, tapi akhirnya dengan relasi yang kita punya, kita bisa undang kampus dari dalam dan luar Bandung,” ujar Fathan. Untuk menjaga inklusivitas dan kenyamanan peserta, panitia mengupayakan pelayanan maksimal dari sisi konsumsi, fasilitas, hingga keramahan tim panitia.
Testimoni Peserta: Apresiasi dan Harapan untuk WAC Mendatang
Salah satu peserta, Andre Amit Timagasa dari tim Ayam Jago Universitas Hasanuddin, menyampaikan apresiasinya terhadap rangkaian acara.
“Sudah bagus dan kami sangat menikmati acaranya, terutama ada istirahat yang cukup dan kelonggaran waktu saat dibutuhkan,” ungkapnya.
Meskipun timnya tidak berhasil lolos ke babak final, Andre tetap mengapresiasi pengalaman berkompetisi dan menyarankan agar di masa mendatang, panitia dapat menjelaskan jawaban dari soal-soal yang dianggap ambigu.
Sementara itu, Bulan Indah dari tim STIPA 1 Sekolah Tinggi Ekonomi Pasundan mengungkapkan bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti WAC. Ia bersama timnya mempersiapkan diri dengan berbagi peran dalam menghafal materi dan bekerja sama secara solid.
“Kami tidak punya target awal, tapi bisa sampai semifinal saja sudah luar biasa,” katanya.
Ia pun berharap konsep acara yang sudah baik ini bisa dikembangkan lebih lanjut di tahun berikutnya.
Harapan Panitia: WAC Sebagai Ajang Olimpiade Akuntansi Nasional
Di akhir wawancara, panitia berharap WAC bisa terus dilaksanakan secara rutin dan lebih banyak menjangkau peserta dari berbagai daerah. “Kami ingin agar ke depan, fasilitas semakin mumpuni agar WAC semakin layak menjadi ajang olimpiade akuntansi tingkat nasional,” tutup Dafa.

Hasil lomba Kompetisi akuntansi nasional
pengumuman klasemen juara dalam ajang lomba WAC (Widyatama Accounting Competition) 2025. Berdasarkan hasil akhir, tim Viva La Vida dari Universitas Diponegoro berhasil meraih juara pertama dengan total nilai 941,71. Posisi kedua ditempati oleh tim SFM Salemba dari Universitas Indonesia dengan nilai 888,85, disusul oleh UNPAD dari Universitas Padjajaran di posisi ketiga dengan nilai 821,85. Sementara itu, posisi keempat diraih oleh tim Cuma Mauw dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dengan perolehan nilai 738,8. Keempat tim ini berhasil menampilkan performa terbaik mereka di antara seluruh peserta yang mengikuti kompetisi tahun ini.
Penulis : Arjo
Editor : Salman Yahua Rusadi